Maraknya pertentangan antargolongan (antarmazhab) di berbagai negara Islam akhir-akhir ini menimbulkan banyak ekses negatif seperti saling memfitnah, mengkafirkan, dan saling menghalalkan darah antarmereka, mengusik banyak kalangan dan lembaga di dunia untuk mengintensifkan dialog antarmazhab.
Salah satu lembaga yang cukup kredibel di Republik Islam Iran terus menerus
berupaya untuk mendekatkan atau saling memahamkan perbedaan-perbedaan yang ada
di antara golongan atau mazhab. Lembaga itu bernama Majma' Taqrib Bayna
al-Mazahib al-Islamiyah. Majma' terus berupaya mengundang banyak ulama dan
pemikir dunia Islam untuk mencaritemukan cara penyelesaian masalah serta
mendialogkan berbagai krisis yang muncul di antara mazhab-mazhab yang ada.
Prof. Dr. M. Darwis Hude, M.Si, Direktur Pascasarjana Institut PTIQ Jakarta
mendapat kehormatan diundang untuk berbicara dalam Forum Seminar dan Dialog
Taqrib Baena al-Mazahib di akhir Septembe 2014. Selama tiga hari berturut-turut
tampil para pembicara dari berbagai negara mendialogkan topik-topik menarik
yang telah ditentukan pihak Majma'. Selain acara seminar dan dialog para
undangan juga difasilitasi mengunjungi kota-kota di Iran seperti Qum, Mashad
al-Quds, dan Teheran sendiri. Yang
paling berkesan kunjungan kepada para Ayatollah al-Uzma' dan para penulis dan
pengkaji Al-Qur'an serta pusat-pusat studi seperti Hauzah Ilmiyah (semacam
Pondok Pesantren, di Indonesia) baik Syi'ah maupun Sunni. Salah satu Hauzah
Ilmiyah Sunni terdapat di kota Thus, Khurasan, wilayah tempat lahirnya ulama
besar al-Thusi dan Al-Gazali.
Pengalaman menarik ketika berada di Universitas Teheran saat masuk waktu
salat Zuhur. Seperti diketahui mazhab Syiah menjamak salatnya setiap hari
(dengan pedoman dari ayat ke-78 Surah Al-Isra'). Sesi pertama Shalat Zuhur
diimami oleh Hojjatullah Dr. Ahmadi. Setelah selesai ia berdiri dan
mempersilahkan Direktur Pascasarjana PTIQ Jakarta untuk maju memimpin shalat
'Ashar yang memang melakukan salat jamak karena musafir untuk mengimami salat
Ashar. Indahnya persahabatan, Zuhur diimami oleh Syi'ah yang diikuti oleh
sebagian makmum Sunni, dan Ashar diimami oleh Sunnidiikuti oleh mayoritas
Syi'ah. Ada perbedaan-perbedaan kecil dalam kaifiyat tapi tidak menjadi
penghalang dalam persaudaraan sesama Muslim.
Dalam kesempatan kunjungan itu, alhamdulillah telah pula ditandatangani MoU
antara Institut PTIQ dengan 3 lembaga masing-masing: Universitas Teheran (oleh
Prof. Dr. Seyed Mohammad Reza Emam, Dean of Faculty of Theology and Islamic
Sciencies), Al-Markazu al- 'Ali li al-Dirasat al-Taqribiyah, Majma' Taqrib
Bayna al-Mazahib al-Islamiyah (oleh Ayatullah Prof. Dr.Mohamed Husen Mokhtari),
dan Mu'assasah Al-Urwat al-Utsqa li al-Dirasat al-Jumhuriyah al-Islamiyah
al-Iraniyah dalam bidang al-Ta'awun al-'Ilmi wa al-Bahtsi, al-Tsaqafi, wa
al-Darsi. Ke depan diharapkan kerjasama ini bisa diwujudkan dengan berbagai
program nyata di bidang penelitian, kajian-kajian agama dan budaya,
pengembangan pendidikan, sains dan teknologi, dsb.[ Arvah Bakri ]